30 August 2007

Orang (DI)Hilang(KAN)


Foto ini bukan foto selebritis, ini adalah foto orang-orang yang hilang oleh tangan besi pemerintah Indonesia kala itu.
[foto; nothing]

Di fasilitasi oleh KONTRAS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan) manusia-manusia yang terluka hatinya secara rutin melakukan aksi setiap hari Kamis, di depan Istana Merdeka di jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta untuk melakukan aksi diam mulai jam 16.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Mereka yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Korban dan Keluarga Korban (JSKK) pelanggaran Hak Asasi Manusia dan IKOHI (Ikatan Keluarga Orang Hilang) melengkapi diri dengan payung hitam bertuliskan Adili Pelanggar HAM, foto keluarga yang menjadi korban termasuk gambar raksasa foto Munir, poster bertuliskan `Tolak Impunitas`, dan aksi teaterikal. Aski ini bertujuan agar pemerintah Indonesia yang di pimpin Susilo Bambang Yudhoyono serius untuk mengususut kekerasan yang dilakukan oleh negara kepada rakyatnya.
Aksi Kamisan,-begitu mereka menamakan ini karena selalu digelar pada hari Kamis,- ini diilhami oleh gerakan yang dilakukan ibu-ibu di Argentina yang berkumpul setiap hari di depan The Plaza de Mayo. Aksi itu menuntut pemerintah Argentina memberitahukan keberadaan anak-anak mereka yang hilang. Alhasil, tindakan itu membawa hasil, yang memaksa pemerintah lantas mengakui penculikan terhadap ribuan orang Argentina.
Acara kemarin menjadi aksi ke-32 dari JSKK sekaligus menjadi Peringatan Hari Pekan Penghilangan Paksa Internasional 2007
"Kami tidak akan pernah lelah untuk ini. Dan terima kasih kepada semua yang telah mendukung aksi kami ini. Semoga tidak ada hal seperti ini (penculikan/pembunuhan oleh negara) menimpa keluarga Indonesia lainnya," ucap Utomo Raharja yang kehilangan anak keduanya Petrus Bima Anugerah.
Petrus adalah aktivis dan diduga besar hilang karena aksi penculikan yang dilakukan pemerintah di era kepemimpinan Soeharto ketika itu.
Petrus hilang sejak 31 MAret 1996 akibat aktifitasnya bersama Partai Rakyat Demokratik (PRD), partai yang dinilai berbahaya oleh pemerintah Soeharto.
Masih banyak Utomo Raharjo lain, karena begitu banyak orang hilang atau dihilangkan oleh penguasa republik ini.

No comments:

ayo nyumbang buku