19 April 2008

obrolan ngalor ngidul

percakapan melalui YM dengan seorang kawan, Jumat 18 April 2008

*
isal: mau aku hampir kejeblos
why: oh ye? kenapa??
isal: ditawarin investasi pro visa
isal: bajindul tiwas tak rungokno eh asuransi
why: trus..
isal: wis konangan asuransi masih ngeles juga
isal: iya soalnya pas awal dia ngomongnya semacam reksadana
isal: wah sinyalku langsung kuat pas denger reksadana
isal: tapi suwi2 setelah aku tanya segala macem, konangan yen asuransi
isal: eh masih ngeles bilang ini banking insurrance katanya
isal: wong alumni KDR arep diapusi
why: haha
*
isal: bukan aku pengen investasi
isal: tahu gak yu, kita ternyata selama ini ketipu
isal: tidak ada itu istilah asuransi model investasi
*
why: oh ya??
isal: iya. asuransi itu hanya ada dua 1. asuransi jiwa dan 2. asuransi resiko
why: lha njut piye?
isal: asuransi jiwa dibagi 2, asuransi menjaga jiwa (kesehatan) dan asuransi yang dibayarkan ketika customer meninggal
isal: asuransi resiko kayak kebakaran, mobil, dll
isal: nah biar konsumen tetep banyak dipakailah istilah asuransi investasi dsb. padahal pada dasarnya ya asuransi jiwa
isal: itu bukan investasi
isal: bajindul…bajindul
why: hehe
isal: makanya aku mangkel pas tadi orang di BCA menawarkan investasi itu
isal: wis tak omongi itu bukan investasi itu asuransi. dibohongi je
*
isal: aku lagi gandrung financial training ki
isal: akeh mbuka wawasan ki’
isal: kita nih selama ini salah ngelola duit pak
why: iye pak, aku juga ngerasa seperti itu
isal: ada 3 hal yang belum kita lakukan. 1. memotivasi diri. ini yang paling penting, 2. memberdayakan dana dan 3. melipatgandakan aset
why: memberdayakan dana dan melipatgandakan aset ini bagaimana??
isal: iya dana/uang yang kita miliki tidak pernah kita berdayakan (dikelola dgn benar) apalagi dilipatgandakan. dana yang kita miliki tidak lebih seperti aliran air
isal: masuk - keluar
isal: seperti ada “blackhole” yang menyedot semua dana kita
*
isal: tahu gak resep dari safir senduk ?
why: apa?
isal: langkah pertama tentukan “batasan cukup” untuk kita
isal: artinya setiap orang harus belajar merasa cukup untuk segala hal
isal: ini kan sebenarnya ajaran Islam yang disebut qanaah
isal: intinya begini
isal: misale gajiku 5 juta sebulan, gajimu [...] juta sebulan
isal: dalam membeli sepatu aku selalu bingung dalam menentukan pilihan. karena sepatu yang ada bagus2 dan konsekuensinya mahal2. akhirnya aku beli sepatu yang harganya 750 rb
isal: kamu yang gajinya 2,5 juta sejak awal sudah sadar kamu merasa cukup dengan sepatu yang harganya 150 rb
isal: kasusku itulah yang disebut sebagai “tidak sadar batasan cukup” dan kasusmu adalah “tahu batasan cukup”
why: hehe
*
isal: itu baru sepatu
isal: dan anehnya menurut safir senduk, peningkatan penghasilan itu berbanding terbalik dengan kesadaran akan batasan cukup
isal: dalam banyak kasus tentunya
why: hehe, iye iye,
*
isal: padahal ternyata ada perbedaan antara hemat dengan tahu batasan cukup
isal: tahu gak bedanya hemat dengan cukup?
why: apa,
why: hemat ki yo koyok, `aku merokok penamas yang harganya sebungkusnya 3500, dan ga beli starmild yang harganya 7.800`
isal: bener
why: hhe, aku ki sekarang merokok murah sal, kalo ga penamas ya bokormas, rasane podo hargnya cuman 3500
*
isal: namanya cukup itu tidak membandingkan dengan apa2
isal: misalnya rokok panamas 3500 marlboro 7000 kamu milih panamas itu artinya hemat. kalau cukup itu, kamu tahu bahwa kamu cukup (tidak berkurang suatu apapun) kalau kamu tidak merokok
why: hehe, angel pak, mandeg ngerokok
why: cen setan yang namanya nikotin

4 comments:

Anonymous said...

ada kok mas asuransi investasi. jadi kita bayar selama 5 tahun misalnya biaya kesehata dan mati di cover dan kalau ternyata 5 th kedepan kita masih segar bugar, uang setoran plus bunga plus apa ya istilahnya itu diberikan ke kita. meski tahun pertama setoran kita di pakai untuk biaya administrasi.

kalau kita sering sakit, ini lebih menguntungkan dari pada menabung di bank yang hanya dapat asuransi kematian.

*
safir senduk udah basi mas, gak ada yang baru. saya tak sependapat. cari uang itu susah harus mikir masak ngeluarinnya harus mikir juga, capek kan?

yang jelas, besarnya pendapatan itu meningkatkan kualitas konsumsi, ini yang benar.

tak perlu hemat, lakukan apa yang seharusnya di lakukan mas. (seneng kan ora iso di utang jarene haha)

Anonymous said...

wah, berarti aku wong sing cukup ya, karena gak merokok....

Anonymous said...

untuk bisa "merasa"cukup itu yang susah. otomatis saat penghasilan meningkat, kemauan juga meningkat. Ibarate dulu gaji satur ewu cukup sakulan, saiki gaji sakjuta gak cukup sak ulan...tapi mungkin karena bahan bahan kebutuhan juga naik harga khan mas???

opo kabare rek???

wahyu nurdiyanto said...

@ mbakyu mei | kabar apik, tapi tanggal tuwir, ra ono duit

ayo nyumbang buku