19 February 2018

Semua Bisa Bernasib Sama Seperti Alex Pulalo

Semua Bisa Bernasib Sama Seperti Alex Pulalo

MANTAN kapten Arema, Alex Pulalo menjadi pembicaraan ramai di Facebook. Tayangan reality show "Uang Kaget" di GTV mengagetkan banyak orang, terkhusus warga Malang, Aremania.

Mereka yang tahu Alex Pulalo kaget. Bagaimana mungkin pesepakbola sekelas Alex Pulalo (yang mungkin saat menjadi pemain Singo Edan dibayar mahal dan punya tabungan besar) hidup miskin dimasa tuanya.

Tidak adanya tabungan, manajemen keuangan yang kurang bagus, biaya hidup yang semakin tinggi mungkin menjadi faktor penyebab kehidupan Alex Pulalo terpuruk.

Yang perlu dipahami di sini, apa yang terjadi pada Alex Pulalo juga bisa terjadi pada kita. Yup..kita semua bisa hidup merana dihari tua apalagi tak pintar mengatur keuangan.

Inilah pentingnya manajemen keuangan yang baik. Selagi muda, rajinlah menabung. Paksakan untuk menabung. Ingat, tidak ada cerita orang menabung bangkrut. Yang ada orang bangkrut karena tidak punya tabungan.

Selain menabung (menabung konvensional dengan menaruh uang di celengan/bank), mulailah belajar investasi. Cari yang aman dan pelajari resikonya. Jangan sampai berinvestasi pada sesuatu yang bodong yang membuat kantong bolong.

Belilah rumah/tanah/emas untuk investasi karena harganya akan terus naik. Jika butuh uang maka bisa diuangkan meski butuh waktu. Jangan beli mobil untuk investasi karena harganya yang akan turun seiring tahun.

Yang tak kalah penting, pastikan anda mempunyai sistem keuangan penjamin hidup yang bagus karena resiko hidup tidak pernah bisa diramal.

Selagi muda, sehat dan mampu, ada baiknya untuk memiliki asuransi kesehatan atau asuransi jiwa. Ingat resiko berupa, sakit, kecelakaan, dan kematian tidak ada yang bisa meramal.

Asuransi kesehatan (yang bagus dan lengkap) membuat anda tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu sakit kritis yang membutuhkan biaya yang besar.

Dengan asuransi kesehatan, semua biaya akan ditalangi/ditanggung asuransi. Uang tabungan dan investasi anda utuh. Dan pastinya tidak akan merepotkan (keuangan) siapa-siapa, istri/suami atau keluarga.

Ini berbeda jika anda tidak punya asuransi. Begitu anda sakit kritis dan masuk rumah sakit, uang tabungan dan hasil investasi yang akan anda gunakan.

Jika ini terjadi, maka sangat mungkin rencana anda untuk menggunakan dana tabungan untuk berlibur/pendidikan anak/rencana ibadah atau beli rumah menjadi berkurang, tak cukup, bahkan habis semuanya.

Dengan asuransi, anda juga punya kesempatan memiliki uang pertangunggan bernilai besar yang bisa diwariskan kepada istri/suami/anak/ahli waris.

Dengan uang warisan yang besar, keluarga yang anda tinggalkan tidak akan hidup susah. Uang yang anda tinggalkan bisa menjadi bekal hidup keluarga setelah anda mati.

Dengan memiliki asuransi anda pun bisa tenang, karena ada penjamin untuk keluarga jika anda sewaktu-waktu berhalangan tetap atau meninggal dunia.

Ingat, membeli/memiliki asuransi itu dibutuhkan bukan karena ada yang meninggal, tapi justru karena yang ditinggalkan harus tetap hidup.(*)

Malang, 17 Februari 2018

wahyu nurdiyanto
bekerja di Asuransi AIA Indonesia

ayo nyumbang buku