26 November 2007

Dari Sahabat

Tersenyumlah Kawan

kemarin anak itu masih bertemu dengan saya
kemarin ia tersenyum lepas
ada makna yang terpancar dari bibirnya
kemarin ia juga menatapku dengan tajam
kemarin ia mengulurkan tangan sebagai tanda
waktu telah berakhir...

rasanya baru kemarin juga...
ia pergi dari komunitas kami
hari ini ia memberi kabar
kakinya telah menapak di bumi surabaya
doaku teriring buat si dia
semoga Tuhan membawanya ke satu titik yang ia impikan
selamat bekerja kawan... sukses selalu...
tersenyumlah... dan tersenyumlah....

mas bechi dan konco-koncomu

Tulisan diatas, adalah tulisan pimpinan saya saat masih tugas di Jakarta.
beliau memang sedikit banyak tahu mengenai pergulatan hati saya, mulai dari pekerjaan sampai kehidupan roman.
Tulisan ini datang sesaat setelah kaki ini menapak di Surabaya pada Senin 26 Nopember pagi.
Kesedihan untuk pergi dari jakarta memang masih terasa, tapi hidup memang seperti itu, bergerak dinamis. Dan saya pun tak harus menyesalinya. "Kabeh ki ono wayahe." kata seorang sahabat.
Bang Domu, pimpinan yang juga teman baik di kantor Jakarta, juga menitipkan pesan "Dunia tak selebar daun kelor, semangat dan bangkit. jangan kubur asamu sendiri."

Terima kasih terima kasih dan terima kasih pak Bechi, terima kasih bang Domu semoga saya bisa menjadi orang yang lebih baik. dan terus tersenyum...

tapi saya masih juga merasa sedih...

21 November 2007

Bunderan Sing Ngangeni

foto diambil dari hotel Hyatt, lantai 26 [ahh, akhirnya keturutan moto bunderan HI soko langit jakarta]



Meski sudah hampir satu tahun berada di jakarta, saya baru mengenalnya dan mengetahuinya baru-baru ini.
Bunderan HI yang saban hari selalu saya lewati [pagi siang sore malam] tidak pernah menjadi tempat spesial bagi hati saya [yang semoga tidak atau belum menghitam]. Patung dua manusia melambai tangan dan pancuran air indah yang ga bakal ada selain di Jakarta, hanya saya anggap sebuah landmark ibukota.

Ning, sejak kenal ama temen-temen HI sing gabung nang komunitas BHI, bunderan satu ini jadi punya rasa spesial di hati.

Ah..sayang saya baru mengenalnya untuk sebentar...

[kawan-kawan, saya mau pamit. Tugas saya di Jakarta sudah purna. Saya harus kembali ke markas besar di Surabaya. Sedih..sungguh]

Konco-konco, maaf untuk semua salah. Terima kasih untuk pertemanannya.

Salam, [dengan tangis tertahan]
wahyu nurdiyanto

16 November 2007

Lagu Lapindo



Sudah satu tahun lebih lumpur panas Lapindo melenyapkan sebuah peradaban di Porong Sidoarjo. Penyelesaian yang acakadut dan jauh dari rasa keadilan membuat jutaan jiwa marah dan resah.
Impian tentang Indonesia sebagai tanah air beta yang damai sentosa dan memakmurkan pun berubah. Tak salah jika lagu Indonesia Pusaka, karangan Ismail Marzuki digubah sedikit menjadi Indonesia Pusara.
Lagu ini pun menjadi lagu wajib bagi para korban saat melakukan unjukrasa. Begitu juga saat mereka unjukrasa di depan Istana Merdeka, Jumat (16/11).

ah,..saya pun merinding mendengarya..

Indonesia Pusaka [versi asli]
Karangan / Ciptaan : Ismail Marzuki

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa

Reff :
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata

Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya

Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi

13 November 2007

Ultah Kantor







10 November, jadi ultah kantor
Kantorku wis 18 tahun, umure...
wis remaja, kalau wanita tengah molek, tapi rung mateng...masih STMJ.

ah,..semoga saya masih semangat teyus..

12 November 2007

2 hari 3 konser. its fun

Minggu (11/11) dan Senin (12/11) jadi hari yang lumayan menyenangkan
bagi saya.
Maklum ditengah-tengah gawean yang sudah mulai terpikir untuk
ditinggalkan, saya mendapatkan tiga hiburan bermutu [musik] yang
jarang-jarang bisa ternikmati.
Yang pertama, saya berkesempatan untuk mendengarkan petikan gitar
berteknik tinggi dengan sentuhan betotan bas halus dari maestro gitar
klasik endonesia, yakni Jubing Kristianto.
momen langka ini saya dapat minggu pagi, saat bertugas mengawal acara
tanam-tanam pohon di senayan yang diselenggarakan bapak perusahaan
tempat saya gawe.
Sungguh, petikan gitar askutik Yamaha si Jubing bikin saya keblinger.
Mulai dari Becak Fantasi, Hujan milik Ibu Kasur, Indonesia Pusaka,
sampe OST Mission Imposible dibawakan dengan yahud hud. Hiburan kedua
ditengah gawe yang menjenuhkan muncul pada minggu siang. Usai ikut-ikut
mendengarkan ajakan berpolitik dari sebuah partai milik para kyai khos Nahdlatul Ulama
di Senayan, saya terhibur dengan hadirnya GIGI yang memang diundang
khusus usai acara. Tiga skuad GIGI, dengan lagu-lagu bertema religi
lumayan membuat saya bergairah. Sayang soundnya asyuu. Suarane gitare
Dewa Budjana ga metu. Mung cring cring ra jelas, tapi ya lumayan lah.
PADI di KRI Teluk Mandar [pas sore hari]



padi di KRI Teluk Mandar [pas malam hari]
Hiburan
ketiga datang pada Senin sore. PADI yang sukses dengan lagu Sobat,
bikin konser di tengah laut lepas [tepatnya di teluk Jakarta], numpak
KRI Teluk Mandar.
Selain musik PADI yang yahud [didukung sound yang ok], saya pun juga
senang untuk ikut berlayar dengan salah satu kapal perang milik TNI AL.
Maklum jarang-jarang lho iso numpak kapal perang, termasuk foto-foto,
hehe.
Moga-moga ada kesempatan lagi...

09 November 2007

Gempita Sedih Di Senayan

penalti budi sudarsono yang sempat membawa harapan



Impian menyaksikan gempita kemenangan di Senayan pupus.
Tim merah putih yang tampil mak nyuss di ajang Piala Asia 2007 justru tampil mlempem.
Senayan menjadi kuburan bagi Ponaryo Astaman dkk. Jumat tanggal 9 November menjadi hari kematian saat dibantai tanpa ampun oleh Suriah dengan skor 1-4 diajang kualifikasi Piala Dunia 2010.
Tak ada kebanggnan, tak ada dukungan, hanya umpatan dan kesedihan.
Kerinduan akan permainan cepat nan rancak yang sempat tersaji di Piala Asia 2007 hilang.
Pemain tertunduk. Pelatih Ivan kolev terlihat bingung.
"Pemain lupa akan sepakbola modern. Lupa bagaimana bermain cepat, lupa cara menyerang dan lupa cara bertahan," ucap Kolev tanpa bisa menyembunyikan kegusarannya.
sebagai pecinta sepak bola nasional, sudah pasti saya sedih dengan hasil buruk ini. atmosfer senayan malam itu terasa berat dan pekat

Ah...saya pun bertambah sedih

08 November 2007

prameks



Yang pernah tinggal di Solo dan Jogja, pastinya tahu tentang kereta api yang satu ini, Pramexs, alias si Prambanan Exspres.
Pramexs menjadi teman setia, bagi mereka yang ingin ke Solo atau ke Jogja tapi sing males ngeBis bumel.
Enam tahun di Solo, kuliah di UNS, jelas membuatku akrab dengan kereta api yang di operasikan oleh PT KAI Daerah Operasi (Daop) VI Jogjakarta ini.
Ehmm...after years, saya kembali ke prameks yang melegenda itu.
Naik dari stasiun jogja ke stasiun balapan, Sabtu 3 November 2008, naik yang jam 6 sore.
Feel like the old days.
ini prameks edisi lama, karena sebenarnya ada yang edisi baru. sayapun sebenarnya sudah merasakan prameks gerbong baru pas Agustus kemarin. cuman waktu itu pas ga foto-foto.

ayo nyumbang buku