19 July 2008

sekedar cerita

sepenggal cerita ketika saya menikah
12 juli 2008, akad nikah di gelar di masjid fatimah solo, rencananya akad digelar tepat pukul 09.00 wib.

saya bersama rombongan berangkat dari hotel dana 8.30 wib. entah grogi entah linglung entah stress, saya yang hapal jalan-jalan kota solo [hidup di solo selama 6 tahun]jadi nyasar.

dari arah slamet riyadi, seharusnya mobil berbelok ke kanan di perempatan nonongan [perempatan ke tiga kalo dari hotel dana] untuk kemudian berbelok kanan menuju jalan dr radjiman.
tapi saya membuat kekeliruan.

mobil saya minta belok ke kenan ketika baru akan melewati perempatan kedua, yang merupakan jalan satu arah dari arah plaza singosaren. hasilnya, kacau.

mobil rombongan harus memutar balik karena salah jalur. polwan yang berjaga di pos polisi dengan cepat mencegat untuk menanyakan kesalahan fatal ini.
pembicaraan singkat antara polisi dengan supir terjadi.

saya dan rombongan lolos, tak di tilang. polwan yang satu ini mahfum, dua mobil semuanya plat polisinya N [malang], dan melihat saya [calon penganten] dengan jas pinjaman mesam-mesem ketawa. [lha mosok arep akad kok yo di tilang polisi]...
"oalah mas.....pengantennya toh," ucap ibu polwan dengan muka terkejut sambil memandang saya yang hanya mesam mesem ga jelas. "monggo...ati ati," ucapnya sekali lagi.
[terimakasih ibu polisi (untuk tidak menangkap dan menilang), saya sampai lupa nama sampeyan, karena baru nulis blog ini 7 hari setelah kejadian]

waktu akad sedikit molor dari jadwal, namun alhamdullilah lancar. dan pak modin dari KUA Banjarsari dan para saksi bilang `SAH` dan menyatakan saya resmi jadi suami dari istriku.

terima kasih ibu polwan, terima kasih teman-teman ku (andar, piyan, makbul, jimbon] yang telah datang jauh jauh dari malang untuk melihat saya menikah, dan juga atta yang datang khusus dari jakarta. dan terima kasih untuk pak jun, yang menuliskan pernikahan ini di blognya.

10 comments:

Anonymous said...

selamat mas.

Anonymous said...

dari arah slamet riyadi, seharusnya mobil berbelok kiri di perempatan nonongan [perempatan ke tiga kalo dari hotel dana] untuk kemudian berbelok kiri menuju jalan dr radjiman. tapi saya membuat kekeliruan. => hahahaha. linglungnya belum ilang. Mestinya sampean nulis 'seharusnya mobil berbelok KANAN (alias ke selatan). Bukan berbelok kiri. Kalau belok kiri berarti kan ke utara (ke arah Mangkunegaran, atau Keprabon).....

wahyu nurdiyanto said...

@ jun | terima kasih koreksinya, hehe

Bangsari said...

gek gek salah jalane kuwi gara-gara kebiasaan nggolek langganan jaman isih durung nikan biyen. hahahaha

Anonymous said...

tapi waktu malam pertama nggak salah jalan kan? :P

wahyu nurdiyanto said...

@ipul | hooh langganan sego goreng jowo pak dul cedang mangkunegaraan.

Anonymous said...

Iku gak sido ditilange mergo ngerti yen sampeyan mantene opo mergo sampeyan nduduhke kartu pers? :P

Antown said...

enak yo mas rabi iku? hhmmm, minta doanya ya mas supaya saya bisa nyusul.

surya entuk kompas? mantappphh!!

wahyu nurdiyanto said...

doa?? sudah pasti bisa...

Anonymous said...

he hehe ...

slamet riyadi eng kuto solo ... :)

ayo nyumbang buku