01 March 2018

Mengatasi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Selalu Lebih Tinggi Dibandingkan Rata-rata Kenaikan Gaji


SEPERTI halnya tanah, properti, atau kendaraan, biaya kesehatan/pengobatan medis juga akan mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Jumlah prosentasenya mungkin berbeda-beda, tapi kenaikan biaya itu ada. Namun rata-rata kenaikan biaya kesehatan di Indonesia akan selalu lebih tinggi dibandingkan rata-rata kenaikan gaji.

Cek link >> Biaya Kesehatan di Indonesia Naik 36 Persen Per Tahun https://ekonomi.kompas.com/read/2017/02/02/145811626/biaya.kesehatan.di.indonesia.naik.36.persen.per.tahun

Gaji memang naik saban tahun, tapi dana kesehatan dari kantor belum tentu ikut naik, alias flat sejak tahun pertama masuk sampai sudah bertahun-tahun bekerja.

Yang bekerja di kantor besar bolehlah bersyukur, jatah kesehatan kantor bisa sangat besar dan mencukupi. Menjadi masalah jika bekerja di perusaaan kecil, yang anggaran kesehatan untuk karyawannya sangat kecil, atau bagi anda yang bukan pekerja kantoran yang pastinya tak punya fasilitas kesehatan.

Siapkah kita dengan kenaikan biaya itu?

Untuk itulah asuransi jiwa/kesehatan hadir. Dengan biaya yang flat (sesuai pembayaran premi tahun pertama), Anda tidak akan pusing dengan kenaikan biaya pengobatan termasuk biaya rawat inap di rumah sakit. Semua akan dikover oleh asuransi.

Dengan asuransi, Anda tidak perlu membobol dana tabungan atau menjual aset/investasi jika sewaktu-waktu terkena resiko atau sakit.

Cukup tunjukkan kartu asuransi yang anda miliki, dan anda tak perlu pusing dengan biaya yang ada. Artinya, dengan memiliki asuransi, anda tidak perlu lagi merepotkan keluarga/anak/istri/suami (untuk urusan biaya).

Jadi jangan ragu untuk memiliki asuransi. Pilih asuransi jiwa dari perusahaan yang bonafid. Ingat! Sebelum membeli asuransi, teliti manfaat yang diberikan. Pastikan asuransi yang anda beli telah mencakup perlindungan penyakit kritis. 



Malang, 2 Maret 2018

Wahyu Nurdiyanto
Perencana Keuangan, bekerja di Asuransi AIA Indonesia

#AyoBerasuransi
#AIA Indonesia

No comments:

ayo nyumbang buku